Laman

Senin, 19 Desember 2011

Anakku bertanya, kenapa ada hari ibu...??????

Mengapa ada HARI IBU?
Oleh : Satria Gundara
Ada pertanyaan :
Mengapa ada HARI IBU? Tidak ada hari bapak
Mengapa ada Menteri Pemberdayaan Perempuan? Seolah-olah mereka tidak berdaya.
Ibuku bukan Kartini, putri keraton yang menjadi tokoh pendobrak emansipasi perempuan karena terpasung dalam pagar istana. Ibuku juga bukan Dewi Sartika, karena perjuangannya dinobatkan menjadi tokoh IBU pada setiap 22 Desember itu. Dan Ibuku juga bukan Cinderella, perempuan yang selalu tampil anggun dan mengutamakan kecantikannya sehingga tidak mau turun bekerja.
Bagiku ibu adalah segalanya. Ia adalah makhluk paling berjasa dalam hidupku, tentunya bersama dengan bapakku. Meskipun ia tidak bekerja, pada saat bapakku ke luar kota, ibuku tanpa ragu menyingsingkan lengan baju mengambil alih peran bapak di rumah.
Karena itu terasa aneh jika peran ibu masih dipertanyakan sehingga harus repot-repot acara HARI ibu dan dibentuk Menteri Pemberdayaan Perempuan yang seolah-olah bahwa mereka kurang berarti dan memang benar tak berdaya.
Pada saat artikel ini aku tulis, terdengar samar-samar lagu Iwan Fals :
Ribuan kilo jalan yang kau tempuh
Lewati rintang untuk aku anakmu
Ibuku sayang masih terus berjalan
Walau tapak kaki, penuh darah… penuh nanah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar